
Perkembangan IHSG dan Rekomendasi Saham Teknikal
Pada awal perdagangan Rabu (23/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan kenaikan. Pukul 09.00 WIB, IHSG menguat sebesar 35,25 poin atau 0,51% ke level 7.380,45. Analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar, memperkirakan bahwa IHSG berada dalam fase penguatan jangka pendek yang solid.
Kondisi Teknis IHSG
Dalam analisis teknikal, IHSG saat ini menunjukkan tren naik yang cukup terarah namun belum sepenuhnya stabil. Slope positif sebesar 12,29 dan r-squared 0,625 mengindikasikan bahwa pergerakan harga sedang berada dalam rentang dinamis. Standard deviation sebesar 0,88 mencerminkan volatilitas yang sehat. Saat ini, indeks berada mendekati support pertama di 7.332,49, dengan ruang kenaikan teknikal menuju resistance 1 di 7.426,18 dan resistance 2 di 7.470,08.
Sentimen beli masih dominan, seperti ditunjukkan oleh RSI yang berada di 74,50, meskipun sudah mendekati kondisi overbought. CMO sebesar 48,99 dan W%R -56,16 menunjukkan arah beli yang kuat, sementara MFI di 100,00 menandakan arus dana masuk sangat kuat. Meski demikian, investor perlu waspada terhadap potensi aksi ambil untung dalam waktu dekat.
Rekomendasi Saham Teknikal
Selain memberikan analisis IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi untuk beberapa saham berdasarkan kondisi teknikal mereka:
1. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
Saham TPIA berada dalam kondisi teknikal yang ekstrem dengan sinyal jenuh jual akut. RSI rendah di 3,06, MFI di 0,28, dan CMO di -93,87 menunjukkan tekanan jual maksimal. Williams %R di -91,28 memperkuat posisi saham di area oversold ekstrem. Harga saat ini bertahan di Support 1 di 8.825, menjadi titik krusial untuk validasi potensi pembalikan arah. Jika terjadi pantulan, TPIA berpeluang naik ke Resistance 1 di 9.150 (+3,68%) atau bahkan Resistance 2 di 9.300 (+5,38%). Beta sebesar 1,57 dan slope 46,00 menunjukkan sensitivitas tinggi terhadap pergerakan pasar. Strategi terbaik adalah memanfaatkan area support untuk spekulasi rebound dengan manajemen risiko ketat. Cut loss level di 8.600.
- Support: Rp 8.825
- Resistance: Rp 9.300
- Rekomendasi: Buy on weakness
2. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Saham MAPI menunjukkan tekanan jual intens dalam jangka pendek. RSI berada di 20,73, CMO di -58,54, dan MFI hanya 0,88, mengindikasikan arus keluar dana secara masif. W%R di -82,18 menegaskan bahwa harga berada dalam tekanan dan belum menunjukkan tanda reversal yang kuat. Dari sisi tren, slope negatif -3,81 menunjukkan kecenderungan penurunan masih berlangsung. Korelasi -0,48 dengan pasar mencerminkan bahwa MAPI bergerak berlawanan dengan indeks utama. Strategi terbaik adalah wait-and-see sambil mencermati potensi pola pembalikan di sekitar support kuat. Cut loss level di 1.060.
- Support: Rp 1.095
- Resistance: Rp 1.165
- Rekomendasi: Buy on weakness
3. PT PP Tbk (PTPP)
Saham PTPP menunjukkan tekanan jual ekstrem. RSI berada di level sangat rendah yaitu 6,17, MFI hanya 5,57, dan Williams %R mencapai -95,98, seluruhnya mengindikasikan bahwa saham ini telah jatuh terlalu jauh dalam waktu singkat. CMO yang negatif tajam di -87,66 turut memperkuat sinyal bahwa sentimen pasar sangat negatif. Harga saat ini telah mendekati Support 1 di 410 dan memiliki potensi teknikal untuk technical rebound menuju Resistance 1 di 428 (+3,38%) atau Resistance 2 di 438 (+5,80%). Beta tinggi di 1,90 dan slope sebesar 2,48 menunjukkan risiko besar. Investor harus mewaspadai kemungkinan breakdown menuju Support 2 di 400 jika tekanan jual berlanjut. Cut loss level di 128.
- Support: Rp 410
- Resistance: Rp 428
- Rekomendasi: Buy on weakness
Komentar
Posting Komentar