
Kronologi Satria Arta Kumbara Sebagai Tentara Bayaran Rusia
Satria Arta Kumbara kini menjadi sorotan masyarakat Indonesia setelah diketahui bergabung dengan militer Rusia sebagai tentara bayaran. Ia dulu merupakan anggota TNI dengan pangkat Serda di Korps Marinir. Namun, kehidupannya berubah drastis setelah ia meninggalkan tugas tanpa izin pada 13 Juni 2022.
Awal Kehidupan dan Pengunduran Diri dari TNI
Sebelum menghilang dari layanan militer, Satria adalah seorang prajurit yang terlibat dalam Inspektorat Korps Marinir. Pihak TNI AL menjelaskan bahwa ia melakukan desersi dan tidak pernah kembali ke unitnya. Akibatnya, ia dijatuhi hukuman pidana satu tahun penjara dan diberhentikan secara tidak hormat.
Pengadilan Militer II-8 Jakarta juga memberikan putusan in absentia, yang menyatakan bahwa Satria harus menerima hukuman tersebut. Meskipun demikian, ia tiba-tiba muncul kembali di media sosial dan mengklaim bergabung dengan operasi militer khusus Rusia.
Bergabung dengan Militer Rusia
Banyak spekulasi mengenai alasan Satria memilih untuk bergabung dengan militer Rusia. Diduga kuat, ia tertarik karena negara tersebut merekrut banyak orang asing untuk perang melawan Ukraina. Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi salah satu pertimbangan utama.
Kabar tentang Satria menjadi tentara bayaran ini menyebar setelah unggahan akun @zstorm689 di media sosial. Di sana, ia menunjukkan beberapa foto dan video aktivitas kelompok yang mengenakan seragam mirip militer. Beberapa unggahan menampilkan Satria dalam kondisi yang tampaknya sedang bertugas di luar ruangan.
Mengaku Tidak Menyakiti Negara
Meski telah bergabung dengan militer Rusia, Satria menegaskan bahwa ia tidak pernah berniat mengkhianati negara. Ia menyatakan bahwa keputusan ini hanya didorong oleh kebutuhan ekonomi. "Saya niatkan datang ke sini (Rusia) hanya untuk mencari nafkah," ujarnya.
Ia juga menyampaikan permohonan kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Luar Negeri Sugiono. Satria ingin dipulangkan ke Indonesia dan memulihkan status kewarganegaraannya. Ia mengaku merasa sangat rindu kepada anaknya dan ingin kembali ke Tanah Air.
Konsekuensi dan Permintaan Bantuan
Setelah menjalani hidup sebagai tentara bayaran, Satria menyadari bahwa pencabutan status kewarganegaraan Indonesia adalah konsekuensi berat. Ia memohon bantuan untuk mengakhiri kontrak dengan Rusia dan kembali menjadi warga negara Indonesia.
Dalam pesannya, ia juga meminta warganet untuk membantu menyebarkan pesannya ke admin Partai Gerindra agar sampai ke Presiden Prabowo. "Jujur saya tidak ingin kehilangan kewarganegaraan saya, karena kewarganegaraan Republik Indonesia bagi saya segala-galanya," katanya penuh emosi.
Satria juga menyertakan pesan dari anaknya di Indonesia yang mengucapkan selamat ulang tahun. Dalam balasannya, ia menyampaikan kerinduannya kepada sang anak sambil menjelaskan bahwa ia masih berada di garis depan Ukraina.
Perubahan Hidup yang Drastis
Dalam video yang beredar, dua foto Satria tersebar luas. Satu menggunakan seragam TNI AL, dan lainnya berseragam militer Rusia. Kontras ini menjadi simbol transformasi kehidupan Satria, dari seorang prajurit Indonesia menjadi tentara bayaran di negara asing.
Perjalanan Satria menunjukkan bagaimana keputusan individu bisa berdampak besar terhadap masa depan seseorang. Meski ia berusaha menjelaskan alasannya, situasi yang dihadapinya tetap menjadi perhatian publik.
Komentar
Posting Komentar