
Iran Memperkuat Sistem Pertahanan Udara Setelah Serangan Israel
Setelah mengalami kerusakan signifikan akibat serangan Israel selama konflik 12 hari pada bulan Juni lalu, Iran mulai melakukan perbaikan terhadap sistem pertahanan udaranya. Wakil Kepala Operasi Angkatan Darat Iran, Mahmoud Mousavi, mengakui bahwa beberapa sistem pertahanan udara negara tersebut sempat mengalami gangguan. Namun, kini Iran telah menggantinya dengan cadangan yang tersedia secara dalam negeri.
“Beberapa sistem pertahanan udara kami rusak, ini bukan hal yang bisa kami sembunyikan. Namun, rekan-rekan kami menggunakan sumber daya dalam negeri untuk menggantinya dengan sistem yang telah disiapkan sebelumnya dan disimpan di lokasi strategis untuk menjaga keamanan wilayah udara,” ujar Mousavi.
Konflik militer antara Iran dan Israel pada Juni lalu menjadi salah satu konfrontasi udara paling intens di kawasan tersebut. Angkatan Udara Israel berhasil masuk dan menyerang sejumlah target strategis di dalam wilayah Iran, termasuk di sekitar ibu kota Teheran. Di sisi lain, pasukan Iran membalas dengan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel.
“Kami berhasil melindungi langit Iran dengan sistem lama dan baru. Musuh, meski berupaya keras, gagal mencapai tujuannya,” tambah Mousavi.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi. Ia menyatakan bahwa pertahanan udara Iran membuktikan kemampuannya dalam menghadapi ancaman. Keberhasilan menjatuhkan banyak pesawat musuh menunjukkan keberanian dan tekad para pembela negara.
Meskipun Iran mengklaim telah menjatuhkan sejumlah jet tempur Israel, hingga kini belum ada bukti visual atau rincian teknis yang diberikan. Di sisi lain, militer Israel mengklaim telah melumpuhkan lebih dari 120 sistem pertahanan udara Iran, sekitar sepertiga dari total sistem yang dimiliki negara tersebut sebelum perang. Target utama termasuk sistem jarak jauh seperti S-300 buatan Rusia dan Bavar-373 buatan lokal.
Situs pertahanan Global Defense Corp mengungkapkan bahwa sistem pertahanan udara Iran terdiri dari campuran tidak terintegrasi antara sistem Rusia, Tiongkok, dan produksi dalam negeri. Radar-radar yang digunakan pun disebut memiliki keterbatasan dalam mengenali target secara akurat.
Sumber keamanan Israel yang dikutip N12 menyebut bahwa operasi intelijen oleh agen Mossad di dalam wilayah Iran memainkan peran kunci dalam mengendalikan medan tempur. Mereka disebut telah meluncurkan drone serang dan amunisi loitering dari lokasi rahasia di jantung Iran, untuk membuka jalan bagi serangan udara besar Israel.
Laporan dari situs The War Zone juga menegaskan bahwa banyak situs pertahanan udara Iran dilumpuhkan dari dalam. Salah satu target yang dihancurkan adalah situs pertahanan udara dekat Teheran. Sebelum operasi besar dimulai, drone Israel yang diluncurkan dari dalam Iran menyerang peluncur rudal permukaan ke udara di sana, memungkinkan serangan jet tempur dilanjutkan tanpa hambatan.
Israel bahkan melaporkan bahwa mereka menjalankan operasi SEAD/DEAD (Suppression and Destruction of Enemy Air Defenses) selama konflik, menghancurkan puluhan radar dan peluncur rudal Iran. Di tengah kerentanan itu, luasnya wilayah Iran, sekitar 1,6 juta kilometer persegi, menjadi tantangan tersendiri untuk mengintegrasikan sistem pertahanan udara.
Ditambah lagi, Iran tidak memiliki armada jet tempur modern untuk mendukung pertahanannya. Banyak pesawat era Perang Dingin yang masih digunakan kini sudah dihancurkan di darat oleh serangan udara Israel. Kendati begitu, Iran tetap berusaha menunjukkan citra kekuatan. Setelah serangan terbatas Israel pada Oktober tahun lalu menghantam pabrik rudal, Iran memamerkan sistem pertahanan udara Bavar-373 dan perlengkapan buatan Rusia untuk menegaskan kesiapan militernya.
Namun, selama konflik terakhir, jet siluman Israel seperti F-35 dilaporkan tak mendapat perlawanan berarti dari sistem pertahanan Iran. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Iran sedang berupaya memperkuat pertahanannya, masih ada celah yang dapat dieksploitasi oleh lawan-lawannya.
Komentar
Posting Komentar