Jasa Raharja Tingkatkan Kesadaran Risiko Internal dengan Update Manajemen Risiko 2025

Featured Image

Kegiatan Risk Management Update Jasa Raharja untuk Membangun Budaya Sadar Risiko

Jasa Raharja menggelar acara Risk Management Update sebagai upaya memperkuat tata kelola dan budaya sadar risiko di lingkungan internal perusahaan. Acara ini diselenggarakan di Kantor Pusat Jasa Raharja, Jakarta, pada Jumat (4/7/2025). Dengan tema “Empowering People, Strengthening Risk Culture: Dari Kesadaran Menuju Ketangguhan”, kegiatan ini dihadiri oleh para kepala unit kerja, kepala kantor wilayah, dan kepala cabang Jasa Raharja, baik secara luring maupun daring.

Tujuan utama dari acara ini adalah meningkatkan pemahaman serta membangun kesadaran bersama mengenai pentingnya manajemen risiko dalam mendukung pencapaian visi perusahaan sebagai penyelenggara perlindungan dasar yang kompeten dan terpercaya. Melalui forum tersebut, Jasa Raharja mendorong seluruh karyawan untuk memahami konsep risiko dan menerapkannya dalam praktik kerja sehari-hari.

Pentingnya Budaya Sadar Risiko

Direktur Kepatuhan and Manajemen Risiko Jasa Raharja, Harwan Muldidarmawan, menekankan bahwa penguatan budaya sadar risiko menjadi fondasi penting bagi keberlangsungan organisasi, terutama dalam menghadapi dinamika lingkungan eksternal yang penuh ketidakpastian. Ia juga menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap risiko kecurangan (fraud), baik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal.

Harwan menyampaikan bahwa identifikasi dan analisis risiko serta pengambilan langkah mitigasi sangat penting untuk menjaga kepercayaan para stakeholder. Ia menjelaskan bahwa risiko fraud tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga dapat merusak reputasi dan keberlangsungan organisasi dalam jangka pendek maupun panjang.

Peran Manusia dalam Sistem Manajemen Risiko

Narasumber dalam kegiatan tersebut, Kun Wahyu Wardana, menekankan pentingnya peran manusia dalam efektivitas sistem manajemen risiko. Sebagai ahli di bidang asuransi, manajemen risiko, hukum, dan sumber daya manusia (SDM), ia menyebutkan bahwa sebesar apa pun kekuatan sistem, efektivitasnya sangat bergantung pada pola pikir SDM.

Kun menjelaskan bahwa kunci keberhasilan dalam menerapkan risk management yang efektif adalah kembali kepada manusianya. Ia menekankan pentingnya pengembangan risk mindset atau pola pikir risiko. Menurutnya, setiap risiko bisa dikelola dengan baik, sehingga perusahaan tidak lagi memandang risiko sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang yang bisa dimanfaatkan.

Perspektif tentang Risiko

Kun juga memaparkan pandangan David Hillson, pakar yang dikenal sebagai The Risk Doctor, bahwa risiko adalah sesuatu yang alami dalam kehidupan. Ia menekankan bahwa saat melakukan sesuatu, kita tidak boleh berpikir bahwa tidak ada risiko sama sekali. Namun, setiap risiko bisa dikelola dengan cara yang tepat.

Menurut Kun, perspektif ini penting untuk membangun ketangguhan organisasi. Alih-alih menghindari risiko, karyawan perlu membangun kemampuan untuk mengelola dan mengubah risiko menjadi peluang. Hal ini membuat perusahaan tidak lagi berposisi sebagai korban, tetapi lebih fokus pada bagaimana mengubah situasi menjadi kemenangan.

Budaya Manajemen Risiko yang Tertanam

Acara ini menjadi pengingat bahwa manajemen risiko bukan hanya alat bantu untuk menghindari kerugian, tetapi sebuah budaya yang harus tertanam pada setiap individu di dalam perusahaan. Dengan mengedepankan integritas, kesadaran, dan mindset yang tangguh, Jasa Raharja berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas internalnya demi menjaga kepercayaan masyarakat serta mencapai tujuan dan visi perusahaan.

Komentar