
Pemerintah Perketat Seleksi Penerima Bantuan Sosial
Pemerintah kembali menegaskan bahwa bantuan sosial (bansos) ditujukan bagi keluarga yang memenuhi kriteria. Tidak diperuntukkan untuk keperluan yang tidak sesuai, termasuk penggunaan judi online. Saat ini, Kementerian Sosial (Kemensos) tengah melakukan evaluasi terhadap penyaluran tahap ketiga Program Keluarga Harapan (PKH). Langkah ini diambil setelah ditemukan indikasi adanya penerima bansos yang terlibat dalam permainan judi online.
Evaluasi dan Penguatan Verifikasi
Untuk merespons masalah ini, pemerintah mulai memperketat seleksi penerima bansos dengan mengatur ulang prioritas dan memperkuat proses verifikasi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). Sistem ini diharapkan mampu menyaring keluarga penerima manfaat (KPM) secara lebih akurat dan mencegah penyalahgunaan bantuan.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyampaikan bahwa pihaknya sedang mendiskusikan solusi-solusi terkait penggunaan bansos untuk judi online, termasuk penerapan sanksi yang tepat.
Presiden Prabowo yang saat itu sedang berada di luar negeri mengikuti rapat terbatas secara daring bersama para menteri. Ia meminta seluruh kementerian tetap bekerja serius selama masa kunjungan luar negeri. "Presiden lebih menekankan, selama (dia) di luar negeri, para menteri diminta bekerja serius," ujar Cak Imin.
Data Penggunaan Bansos untuk Judi Online
Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), terdapat 571.410 penerima bansos yang terindikasi bermain judi online. Total deposit dari kelompok ini mencapai Rp957 miliar. Menurut Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, angka ini cukup mengejutkan dan menjadi bahan evaluasi pada penyaluran triwulan ketiga nanti.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah akan mencabut bansos kepada penerima yang menggunakan bantuan tersebut untuk keperluan judi online. "Kalau memang terbukti bahwa mereka benar-benar itu judol, dan sengaja bansos itu digunakan untuk keperluan judol, maka kita akan coret," tegas Gus Ipul.
Penyaluran Bantuan Sosial PKH dan BPNT
Kemensos menegaskan bahwa PKH bukan ditujukan untuk konsumsi destruktif. Evaluasi NIK dan pola transaksi digital menjadi langkah konkret mencegah penyalahgunaan bantuan. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan Kemensos terhadap penyalahgunaan bansos, sekaligus penguatan pengawasan distribusi bansos PKH dan BPNT melalui bank Himbara.
Bansos PKH dan BPNT diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan diverifikasi melalui DTSEN. Setiap komponen penerima memiliki alokasi bantuan yang disesuaikan dengan kondisi keluarga.
Besaran Bantuan dan Jadwal Pencairan
Pada tahun 2025, bansos PKH mencakup tujuh kategori penerima dengan nominal bantuan sebagai berikut:
- Ibu hamil dan masa nifas: Rp3.000.000 per tahun atau Rp750.000 per tahap
- Balita (0–6 tahun): Rp3.000.000 per tahun atau Rp750.000 per tahap
- Siswa SD: Rp900.000 per tahun atau Rp225.000 per tahap
- Siswa SMP: Rp1.500.000 per tahun atau Rp375.000 per tahap
- Siswa SMA: Rp2.000.000 per tahun atau Rp500.000 per tahap
- Lansia (70 tahun ke atas): Rp2.400.000 per tahun atau Rp600.000 per tahap
- Penyandang disabilitas berat: Rp2.400.000 per tahun atau Rp600.000 per tahap
Dana bantuan disalurkan melalui bank Himbara: BRI, BNI, BTN, dan Mandiri.
Penyaluran PKH dibagi menjadi empat tahap yakni:
- Tahap 1: Januari, Februari, Maret (dimulai pada bulan Januari)
- Tahap 2: April, Mei, Juni
- Tahap 3: Juli, Agustus, September
- Tahap 4: Oktober, November, Desember
Meskipun demikian, jadwal pencairan bisa berbeda antarwilayah. Oleh karena itu, KPM disarankan mengecek secara rutin dan berkoordinasi dengan pendamping bansos di desa.
Cara Cek Status Penerima Bansos
Penerima bansos dapat mengecek statusnya melalui dua cara yakni laman resmi dan aplikasi Cek Bansos. Berikut langkah-langkahnya:
- Laman resmi Kementerian Sosial
- Buka laman https://cekbansos.kemensos.go.id/
- Pilih nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa domisili Anda
- Masukkan nama lengkap sesuai dengan KTP
- Masukkan Kode CAPTCHA yang sesuai
- Pilih "Cari Data"
-
Sistem akan menampilkan informasi jenis bantuan yang diterima jika nama Anda termasuk salah satu penerima.
-
Aplikasi Cek Bansos
- Unduh aplikasi Cek Bansos dari Google Play Store atau App Store
- Masuk ke aplikasi, pilih menu "Cek KKS"
- Isi NIK dan Nomor KK
- Klik "Cari" atau "Cek"
- Aplikasi akan menampilkan status KKS, jika terdaftar maka sistem akan memperlihatkan saldonya.
Komentar
Posting Komentar