
Penyebab dan Pencegahan Varises yang Perlu Diketahui
Varises sering kali dianggap sebagai masalah kecil, namun sebenarnya bisa menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Varises adalah kondisi pembuluh darah vena yang membengkak, membesar, dan menonjol tepat di bawah permukaan kulit. Secara klinis, varises dapat dilihat dari pembuluh darah yang tampak biru, berkelok-kelok, berukuran besar, dan selalu jelas terlihat.
Varises paling sering terjadi pada kaki karena adanya tekanan pada pembuluh darah bagian bawah tubuh saat berdiri atau berjalan. Statistik menunjukkan bahwa hampir 50 persen manusia di dunia akan mengalami varises pada suatu waktu. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor risiko, termasuk perubahan gaya hidup akibat pandemi.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Risiko Varises
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami varises:
-
Faktor Genetik
Jika keluarga memiliki riwayat varises, risiko seseorang untuk mengalaminya sangat tinggi. Faktor genetik menyumbangkan hingga 90 persen risiko varises. -
Jenis Kelamin
Perempuan memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih tinggi dibanding laki-laki. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon seperti estrogen dan progesteron. -
Usia
Semakin bertambah usia, semakin tinggi risiko seseorang mengalami varises. -
Kehamilan
Kehamilan meningkatkan tekanan pada kaki dan sistem vena, sehingga membuat ibu hamil rentan mengalami varises. -
Pekerjaan
Pekerjaan yang mengharuskan berdiri atau duduk dalam waktu lama (lebih dari 6 jam per hari) meningkatkan risiko varises hingga 50 persen. -
Berat Badan Berlebih
BMI di atas 30 dapat meningkatkan beban pada sistem vena dan memperburuk risiko varises. -
Kontrasepsi Hormonal
Penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang juga berkontribusi pada peningkatan risiko varises.
Gejala dan Komplikasi Varises
Beberapa gejala awal varises meliputi: - Sensasi berat pada tungkai - Nyeri tumpul, pegal, atau kram otot - Pembengkakan tungkai - Gatal di sekitar area vena
Gejala ini biasanya memburuk setelah berdiri atau duduk dalam waktu lama. Jika tidak ditangani, varises dapat berkembang menjadi lebih parah dengan gejala seperti nyeri kronis, perubahan warna kulit, dan kerusakan vena.
Cara Mencegah Varises
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah varises:
-
Latihan Fisik Teratur
Latihan aerobik selama 30 menit per hari atau 5 hari per minggu dapat meningkatkan efisiensi pompa otot betis dan mengurangi statis vena. Olahraga seperti berenang atau bersepeda sangat direkomendasikan. -
Kelola Berat Badan
Mempertahankan BMI di bawah 25 dapat mengurangi tekanan intra-abdominal dan beban pada sistem vena. Setiap penurunan berat badan 5 kilogram dapat mengurangi tekanan vena hingga 20 persen. -
Modifikasi Postur Tubuh
Hindari berdiri atau duduk statis lebih dari satu jam. Lakukan kontraksi otot betis secara berkala dan elevasi tungkai saat beristirahat untuk mendukung aliran balik vena.
Dengan memahami penyebab dan cara mencegah varises, kita dapat menjaga kesehatan sistem vena dan menghindari komplikasi yang lebih serius. Jika Bunda merasa memiliki gejala varises, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
Komentar
Posting Komentar